
Selamat membaca...........................................

#1 Kaili tumbuh dengan dukungan penuh kedua orang tuanya. Sejak lahir ia selalu diberikan apa yang ia minta maupun apa yang ia sukai.
Meski terpenuhi kebutuhannya, menjadi anak satu-satunya di kediamannya membuat Kaili banyak merasa kesepian, apalagi ia hanya berteman dengan pengasuhnya. Ayah dan ibu Kaili bukannya tak peduli, akan tetapi merintis usaha bukanlah perkara mudah dan juga demi merintis usaha tersebut pula salah satu dari kedua orang tuanya masih harus mengerjakan pekerjaan sampingan yang bisa menunjang jalannya usaha.

#2 Untuk tahun-tahun sekolah dasarnya, Kaili sangat cemerlang. Begitu juga masa sekolah pertamanya. Namun, menyentuh sekolah menengah atas, Kaili mulai mengalami penurunan nilai. Distraksi begitu banyak. Hobi Kaili yang berjejer, pun aktif di klub Bahasa Jepang membuat kegiatannya bertambah dan mengurangi waktu belajar.
Tiba saat dirinya menyentuh tingkat akhir sekolah menengah atas, Kaili merasa tak bisa tinggal diam menghadapi pilihan masa depan. Sayangnya ketika dirinya ingin mengejar perguruan tinggi yang diminatinya, kedua orang tuanya menyuruhnya untuk tidak repot-repot. Pasalnya segala hal yang berkaitan dengan pendidikan Kaili telah diputuskan oleh ayah dan ibunya. Segalanya sudah siap dan Kaili hanya tinggal menjalankannya saja.
Nama | : | Kaili Anugerah |
Tempat, Tanggal Lahir | : | Jakarta, 10 September 2002 |
Pekerjaan | : | Mahasiswa tingkat akhir jurusan Computer Science |
Kebangsaan | : | Indonesia |
Visualisasi Pinjaman | : | Shunsuke Michieda (Naniwa Danshi) |

#3 Kaili yang menaruh minat besar pada seni harus mengubur dalam-dalam keinginannya. Meski ia yakin, dirinya bisa mengejarnya di waktu senggangnya nanti.

#4 Namun rencana memang tinggal rencana. Ternyata bahkan kuliahnya begitu menyita waktunya. Bagaimana kesehariannya dihantui baris-baris kode yang seakan tak ada ujungnya. Napas lega hanya bisa ia embus ketika tugas proyeknya sudah rampung.
Kaili saat ini hanya bisa berusaha keras untuk menikmati—meski yang ia nikmati hanya hobi yang dilakukannya saat senggang.
Tidak pernah membicarakan hal yang mendalam dengan kedua orang tuanya membuat Kaili pun bingung jika ia ingin mengubah haluan perkara pendidikannya, karena orang tuanya tak akan menyukai hal-hal yang tidak stabil. Saat ini pun sudah kepalang tanggung untuk mundur karena dirinya sudah berada di tingkat akhir.“Terima-terima aja lah, daripada ribut dan ribet.” Begitulah kiranya pikiran Kaili.
Ambivert | : | Menikmati waktu bersama dengan orang-orang, akan tetapi membutuhkan waktu sendiri. |
Intuitive | : | Dalam menyelesaikan masalah, sebelum mengeksekusi, ia lebih banyak mempelajari masalah tersebut dalam-dalam daripada mencoba mempelajari masalah tersebut sambil berjalan menyelesaikannya. |
Feeling | : | Dalam mengambil keputusan, ia banyak berpikir tentang nilai maupun pribadi dari siapapun yang terlibat. Ia mencoba berusaha untuk mempertahankan situasi harmonis. |
Perceiving | : | Fleksibel dan terbuka terhadap pemikiran maupun pengalaman baru. |

Kaili merupakan seseorang yang ramah dan sedikit banyak bicara. Terkadang perkataannya mungkin bisa jadi membuat lawan bicaranya tidak nyaman karena memang meskipun dirinya banyak bersosialisasi, miskomunikasi sering terjadi.Belajar merupakan sebuah hal yang ia sukai sebenarnya meski terlihat dirinya berada dalam tekanan ketika belajar. Sayangnya terkadang ia belajar hanya hal-hal yang ingin diketahuinya dan pun jika sudah terbentur bosan ia akan mengambil banyak istirahat sebelum melanjutkan. Jika belajar itu merupakan suatu mandat dari seseorang seperti guru maupun dosen, Kaili belum tentu mempelajarinya dengan dalam.Ikatan waktu merupakan hal yang sulit ia turuti karena Kaili sebenarnya tidak suka dibatasi waktu. Ia menyukai semua yang berada dalam 'kecepatannya'. Namun, bila dipaksa keadaan, ia bisa melewati batas mampu dirinya.Stres merupakan sesuatu yang sulit ia toleransi. Bahkan terkadang tubuhnya pun merasakan sakitnya.Kaili seperti buku yang terbuka. Emosinya lumayan terlihat jelas pada dirinya, meski tentu saja ada saat-saat dirinya menahan air mukanya demi kebaikan orang lain yang melihatnya.
WARNING: Berisi tentang informasi-informasi yang tidak terorganisir dengan baik.
#1 Kaili mempunyai kanal dimana dirinya menjadi seorang Virtual Youtuber. Hal ini sudah dilakukannya sedari masa awal dirinya duduk di bangku perkulihan.

Rily merupakan jelmaan dari anjing jantan yang berubah menjadi manusia dengan wujud lelaki mungil yang tampak seperti seorang gadis. Anjing jantan tersebut sebetulnya menyukai pemiliknya yang merupakan seorang gadis SMA meskipun sepertinya si anjing berdelusi akan hal tersebut karena pemiliknya pun tidak dalam konsen memilikinya, melainkan terpaksa harus menerimanya. Ketika Rily tak sengaja bertemu dengan pemiliknya pun, pemiliknya sudah memiliki anjing lain dengan jenis pudel.
Karena penampilannya juga pengetahuannya tentang bagaimana kehidupan gadis SMA yang selalu dirinya amati dari pemiliknya, Rily memutuskan untuk berpura-pura menjadi seorang gadis SMA juga karena fisiknya yang mendukung. Ternyata pun rok lebih nyaman dibandingkan celana seragam lelaki SMA.
Tentang dimana Rily tinggal saat ini, atas penampilan manusianya, seorang guru yang pertama kali menemuinya mulanya membawanya ke kantor polisi karena Rily terus menerus menjawab bahwa dirinya tidak tahu akan identitas dirinya hingga guru tersebut akhirnya mengadopsinya atas dasar kasihan.
Rily tidak kembali pada pemiliknya karena merasa kemungkinan besar pemiliknya juga tidak akan percaya akan dirinya yang sebenarnya merupakan German Shepherd penghuni kandang di depan halaman rumah mereka. Ia pun merasa sakit hati kala dirinya mengetahui bahwa pemiliknya sudah memiliki anjing lain juga sifat pemiliknya yang merupakan teman sekelasnya di SMA saat ini terasa tidak menyenangkan baginya. Ia pun sampai terheran-heran bagaimana bisa dirinya menyukai hal yang bahkan tidak diketahuinya dengan jelas kala menjadi anjing. Mungkin karena bagi anjing, pemilik merupakan dunianya. Maka perbuatan baik meski tanpa dasar sayang merupakan satu-satunya hal yang bisa dipegangnya.
Pada kanal tersebut, Kaili banyak melakukan streaming game, bercerita mengenai kesehariannya, hingga melakukan song cover.
#2 Hobi Kaili cukup lekat hubungannya dengan hasil karya dari negeri Jepang. Ia suka bermain gim yang berhubungan dengan Jepang terlepas dari negara pembuat gim tersebut. Ia suka menonton anime, membaca manga, dan mendengarkan lagu-lagu Jepang. Kaili pun tak jarang mengikuti server komunitas Jepang di Discord. Dari situ ia memiliki beberapa teman dekat. Ia pun sesekali melakukan cosplay hingga crossdress.
#3 Kondisi kesehatan Kaili antara lain dirinya menderita GERD. Hal itu terjadi karena ketidakmampuannya menahan stres juga buruknya pola makan.
#4 Kaili menyayangi anak-anak meskipun mungkin tidak terlihat begitu. Ia memang tidak memiliki adik, akan tetapi ia memiliki adik sepupu yang begitu disayanginya, Lila namanya. Lila juga adalah inspirasi mengapa Kaili memilih warna ungu untuk Rily. Lila... Lilac.
#5 Kaili saat ini tinggal di rumah tantenya, dengan alasan rumah adik dari ayahnya itu lebih dekat dengan kampus Kaili. Juga orang tua Kaili yang begitu protektif bisa mendapatkan pengawasan lebih dari orang yang dapat dipercaya. Tinggal di rumah tantenya juga membuat Kaili terlibat dengan profesi tantenya yang merupakan pengusaha. Tantenya memiliki clothing line dan tak jarang Kaili menjadi model untuk usaha tantenya tersebut.
#6 Saat menulis, tangan Kaili selalu gemetar. Hal itu disebabkan karena dirinya jarang menulis. Ia selalu mengetik selama ini, maka jemarinya terkesan kurang kuat. Bahkan dosen Kaili pun pernah menyarankannya untuk beristirahat di Unit Kesehatan akibat dirinya disangka sedang sakit.